 |
 |

Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih atas kunjungan anda di web ini. Web ini adalah dilatar belakangi
oleh adanya krisis ekonomi di Indonesia yang berkepanjangan juga adanya kenyataan bahwa wirausaha ternyata membuat kemajuan
suatu individu atau suatu negara. Negara Singapura adalah negara kecil yang tidak mempunyai kekayaan alam seperti Indonesia,
tetapi ekonominya sangat kuat. ternyata Singapura sebagian besar penduduknya adalah berwirausaha. contoh lain adalah di negara
kita sendiri. jumlah etnik cina di indonesia cuma 10% akan tetapi dapat menguasai perekonomian indonesia 70%. kita semua tahu
bahwa etnik cina adalah sebagian besar berwirausaha. Dengan berwirausaha Anda dapat menentukan arah manajemen Anda
sendiri dan dapat membantu menyediakan lapangan kerja. Banyak manfaatnya jika Anda menjadi wirausahawan, dan jadikanlah krisis
ekonomi sebagai awal, Anda menjadi wirausahawan.
wassalam
WIRAUSAHANET
Permasalahan Di Indonesia sbb:
- Angka pengangguran terus bertambah. Dampaknya negatif
- Jumlah angka produktif terus meningkat tapi jumlah lowongan kerja belum mencukupi.
- Imej masyarakat hanya terpacu untuk menjadi karyawan, jadi kalau tidak ada lowongan, mereka terus
menunggu. Waktu usia produktif berlalu.
- Sebagian karyawan di Indonesia selalu berlomba untuk mencari perusahaan yang dikira bergaji besar,
sedangkan perusahaan tentunya punya budget untuk anggaran gaji karyawan(ada limit penghasilan). Akhirnya banyak kutu
loncat.
- PHK selalu menjadi biang yang ditakutkan bahkan seperti hantu bagi karyawan.
- Indonesia selalu mengandalkan investor asing hal ini karena kurangnya wirausahawan dari Indonesia
sendiri, akibatnya hak rakyat Indonesia untuk menikmati hasil kekayaan alam dirampas oleh asing.
Wirausaha bisa mengurangi permasalahan-permasalahan di atas.
DALAM Kongres ke-12 World Association for Small
and Medium Entreprises, di Turki tanggal 23-25 April 2001 lalu, telah menetapkan bahwa kewirahusaan dunia sebagai pendekatan
baru dalam pembaruan ekonomi. Hal ini, tentu harus direspon secara positif oleh kaum muslim di Indonesia yang mulai mencoba
bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat krisis berkepanjangan di negara yang (katanya) kaya akan sumber daya alam ini. |
|
Atas fenomena ini, seperti juga bidang lain, kita telah
ketinggalan star. Padahal, di negara lain, kewirausahaan sudah dijadikan sebagai spearhead (pelopor) untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Membangun kewirausahaan dinyatakan sebagai satu dari empat pilar dalam lapangan
pekerjaan.
Dalam konteks kekinian, hal itu berarti Indonesia harus benar-benar mengembangkan kewirausahaan seluas-luasnya,
sebagai jawaban dari penanggulangan tingginya angka pencari kerja (pengangguran). Pertanyaannya, maukah kita melakukan pembaruan
ekonomi (dengan kewirausahaan) itu?
Pengertian Wirausaha Wirausaha berasal
dari kata wira dan usaha. Wira berarti mulia, luhur atau unggul. Wira juga diartikan sebagai gagah berani, utama, teladan
atau pemuka. Sedangkan usaha, diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai sesuatu
maksud; pekerjaan (perbuatan, daya upaya, iktiar) untuk mencapai sesuatu maksud; kerajinan bekerja (untuk menghasilkan sesuatu).
Jadi,
wirausaha adalah suatu kegiatan manusia dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai/ menciptakan suatu pekerjaan
yang dapat mewujudkan insan mulia. Dengan kata lain, wirausaha berarti manusia utama (unggul) dalam menghasilkan suatu pekerjaan
bagi dirinya sendiri atau orang lain. Orang yang melakukan wirausaha dinamakan wirausahawan. Betapa mulianya mereka yang
mampu menjadi wirausaha -yang sesuai syariat Islam-ini, karena hidupnya akan berarti bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Bukankah, Nabi saw sendiri telah merubah pandangan dunia, bahwa kemuliaan bukanlah terletak pada kebangsawanan darah, tidak
pula pada jabatan yang tinggi, atau uang yang banyak. Tetapi, kemuliaan adalah pada pekerjaan. Siapa yang bekerja, meskipun
apa saja jenis usahanya (baca: asalkan halal), adalah suatu kehormatan. Sebaliknya, kehinaan itu bila kita tidak bekerja,
bermalas-malasan, menganggur, menghabiskan waktu dengan sia-sia dan merugikan diri sendiri serta orang lain.
Visi SDM Wirausaha Untuk menciptakan
insan-insan wirausaha yang handal, memang tidak semata-mata bermodalkan kekayaan alam semata-mata. Tapi, justru kualitas sumber
daya manusia (SDM) yang harus kita kedepankan. Hal ini, telah dibuktikan oleh negara Jepang. Walau kondisi alamnya tidak semakmur
Indonesia, tapi negara Jepang telah menguasai perekonomian dunia, termasuk produk-produknya telah menghiasi rumah-rumah kita.
Kuncinya, SDM negara Jepang lebih unggul dari kita. Di sinilah, pembangunan SDM harus kita tingkatkan, agar melahirkan
insan-insan wirausaha yang mampu bersaing dengan SDM negara lain. Pembangunan SDM Indonesia yang masih lemah ini, tidak dapat
kita ingkari. Berdasarkan data dari United Nations Development Report Program (UNDP) yang dibuat Human Development Report
2001, dikatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) telah menempatkan Indonesia pada peringkat 102 di bawah Vietman. Bahkan
jauh tertinggal dibandingkan negara-negara di ASEAN lainnya; Malaysia (56), Thailand (66), Filipina (70), dan Singapura (26).
Untuk
mewujudkan seorang wirahusawan yang handal, ada beberapa sifat yang harus dimilikinya, diantaranya adalah: Sikap berani. Individu
wirausahawan biasanya memiliki sikap berani untuk menerima resiko dalam menjalankan usahanya. Keberanianya tetap terkendali,
bukan membabi buta, tapi ditunjang dengan ilmu, perhitungan dan persiapan. Memiliki kreatifitas. Selain menonjolnya sikap
berani, para wirausahawan juga unggul dalam daya kreatif, inspirasi, imajinasi dan kemampuan yang cukup tinggi untuk menyesuaikan
diri dengan perkembangan masyarakat.
Memiliki kemampuan berkomunikasi dan memikat bawahan. Artinya, seorang wirausahawan
bukanlah seorang yang kaku, melainkan sebagai orang yang luwes dan lugas terhadap orang lain. Dalam bahasa lain, ia mampu
menguasai seni public relation dan human relation dengan baik. Sedangkan kemampuan memikat bawahan, berarti seorang wirausahawan
tidak hanya pandai menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga memiliki daya pesona pribadi sehingga para pekerjanya mencintai
dia dan mematuhinya.
Bersikap rasional dan berkemauan keras. Akal pikiran seorang wirausahawan akan mengutamakan efesiensi
dan penghematan. Hal ini didasarkan atas pisau analisis yang tajam, sistematis dan metodologis. Pembelanjaannya tidak konsumtif,
tetapi keuntungannya diusahakan diinvestasikan dalam rangka memperluas usahanya. Selain itu, seorang wirausahawan memiliki
semangat yang tidak pernah padam karena hambatan, rintangan, dan tantangan. Baginya, kegagalan pada satu waktu, bukannya membuat
dia mundur dan frustasi, melainkan sebagai anak tangga untuk memacu diri maju ke depan.
Dinamis, lincah, dan menghargai
waktu. Aktif dan dinamis harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu tidak menunggu-nunggu nasib tanpa berusaha. Tidak
cepat puas dengan hasil kerjanya, selalu bersifat ingin tahu, selalu berkemauan keras dan visioner untuk maju. Di samping
itu, seorang wirausahawan itu harus lincah dan gesit, bukan orang yang lamban. Seorang wirausahawan sadar betul akan pentingnya
pemanfaatan waktu. Ia akan bersikap bijaksana dalam pengaturan waktu.
Berbudi luhur dan memiliki visi yang jelas. Wirausahawan
sejati, bukan pribadi curang, culas, dan berkianat, melainkan orang yang berbudi luhur (baca: berakhlak mulia) sesuai dengan
ajaran agama Islam. Keyakinan akan akhlak mulia ini didasarkan bahwa hanyalah dengan itu akan dihasilkan keuntungan material
dan spiritual. Selain itu, seorang wirausahawan juga harus memiliki visi yang jelas lagi tidak ngawur. Aktivitasnya hanya
didasarkan dengan niat ikhlas mengharap ridha-Nya. Selamat menjadi seorang wirausahawan Islami dan saat ini kebangkitan
dunia Islam sangat menunggu kemajuan para wirausahawan dari kalangan muslim. Wallahu'alam
|
|
|
|
 |

Pada jaman penjajahan orang Indonesia harus di jauhkan dari jiwa Wirausaha, karena tahu bahwa
jiwa wirausaha akan membawa kemajuan dan akan menjadi saingan VOC juga membikin kemandirian. Pemerintah Belanda membikin image
yang menakutkan tentang wirausaha, terbukti masyarakat Indonesia sampai sekarang sangat takut dengan wirausaha. Anak-anak
dijauhkan dari jiwa wirausaha. Bahkan ada masyarakat yang menganggap bahwa jiwa wirausaha adalah KAFITALIS(juga
image-image jelek lainnya). bagaimana dengan komentar beberapa tokoh dan info di bawah ini?
Ringkasan buku: KUNCI
EMAS
Karya: L. Y. WIRANAGA
Kerja keras dan mengejar prestasi TIDAK CUKUP untuk mencapai hidup berkualitas pada usia pension
nanti.
-
Jabatan tidak diwariskan
-
Gaji/salary berhenti ketika pensiun
-
Uang pensiun tidak memadai
-
Banyak biaya tak terduga di masa pensiun
-
Tidak mungkin mencapai dana abadi
-
Tidak mungkin meminta anak untuk membiayai
Berapa kebutuhan anda
Di usia pensiun nanti?
Misalnya anda perlu 1 Juta rupiah
per bulan
Kebutuhan per tahun = 12 juta
(diharapkan dari bunga Dana Abadi)
penghasilan dari bunga harus 15 juta
(Karena ada pajak bunga 20%)
Bila Rate bunga Tabungan 8%
Dana Abadi harus ada
Sebesar
15 juta : 8% = 187 Juta
Kalikan 5 bila kebutuhan anda 5
juta per bulan
Bila penghasilan hari ini = 1 juta
Anda bertekad menabung 200.000/bulan
Rutin tiap bulan tanpa absen
Asumsi bunga tabungan 8%
Tabungan tidak pernah diambil
Untuk memiliki dana abadi = 187 juta
Anda harus menabung selama
336 bulan (28 tahun) !!
(bunga berbunga sudah diperhitungkan)
Bila target biaya pensiun = 5 juta
Harus menabung 1 juta per bulan
Selama 336 bulan juga
Siapa yang sangup menabung 28 tahun?
Tanpa boleh menyentuh tabungan
Tanpa boleh absen
Untuk mencapai Dana Abadi
Lebih cepat 2 kali
Perlu menabung 2 kali lebih banyak
Ketika anda memaksakan diri menabung
2 x lebih banyak selama 14 tahun
Inflasi telah membuat biaya hidup
Meroket jauh lebih tinggi
Sunarto
Berbisnis bukan saja menjanjikan penghasilan yang jauh lebih baik. Berbisnis juga memberikan
peluang bagi dia untuk tetap bekerja sampai usia berapa pun, terserah dia kapan dia mau berhenti.
Dari berbagai info
Mata kuliah kewirausahaan (entrepreneurship) telah dijalankan di perguruan
tinggi terkenal di AS, seperti UCLA, George Washington University, York, dan berhasil dengan baik.
Mahathir dalam KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) ke-10
pidato Mahathir yang menyinggung hegemoni Yahudi di dunia, tidak lebih dari 1 persen
dari semua isi pidatonya. Jika dicermati, hampir semua isi pidatonya ketika itu justru berupa kritik internal terhadap umat
Islam. Mengapa sebagai umat besar, yang jumlahnya 1,3 milyar jiwa, umat Islam tidak dapat berbuat banyak. Di sinilah ia kemudian
membandingkan dengan Yahudi, yang selama 2000 tahun ditindas, lalu berhasil bangkit, dengan menggunakan strategi, mengandalkan
otak dan ilmu pengetahuan.
Dalam pidatonya, Mahathir sebenarnya lebih menekankan, agar umat Islam belajar dari
sejarah Yahudi. Bagaimana bangsa kecil yang mengalami penindasan selama 2000 tahun ini, berhasil survive dan bahkan kemudian
menjadi salah satu kekuatan dunia (world power). Ia menekankan, bahwa Yahudi selamat, lebih karena menggunakan otak, dan bukan
hanya kekuatan fisik.
Muslims were up against people who think; people who survived 2000 years of pogroms not by
hitting back, but by thinking.
Sebutan people who think untuk Yahudi memang tidaklah terlalu
berlebihan. (Islam menyebutnya sebagai Ahl Kitab people of the book).
Yang jelas, pidato Mahathir di KTT OKI ke-10, menekankan, bahwa prestasi yang dicapai
oleh bangsa Yahudi bukanlah mitos. Prestasi itu dicapai karena kegigigan dan kerja keras mereka dalam wirausaha. Rupaya yahudi
telah mengambil ilmu atas kejayaan Islam pada jaman dulu dalam kegigihan dan kerja keras, sementara orang
Islam sendiri meninggalkannya.
Pernyataan itu akhirnya berdampak pada ditundanya bantuan militer Amerika Serikat
kepada Malaysia sebesar US$ 1,2 juta. Namun, dengan tegas Mahathir menanggapi dengan mengatakan Malaysia tidak membutuhkan
bantuan tersebut . Itulah kira-kira pernyataan kepala negara yg BANGSANYA MERDEKA.
Komentar Aa Gym
Negeri kita sekarang menjadi negeri yang banyak hutang, bergantung kepada negera lain untuk
investasi dan dana pinjaman, sehingga membuat kita menjadi kurang memiliki harga diri. Seharusnya jika kita ingin hidup terhormat
dan hidup mulia, tidak ada jalan lain kecuali mencontoh Rosulullah yang tidak pernah mau bergantung kepada siapapun, selain
bergantung kepada Allah
Hikmah lainya, kalau kita mandiri, maka kita akan merdeka. Orang yang mandiri hidupnya bebas,
merdeka. Tapi orang yang bergantung kepada orang lain, akan dijajah oleh orang yang digantunginya. Kalau negara kita mandiri,
maka kita baru akan benar-benar merdeka
Dikisahkan, ketika dipersilakan masuk ke surga terlebih dahulu, haji mabrur itu menolak. Alasannya, harus
ulama dahulu karena haji itu mengetahui hukum-hukum haji dari gurunya yang seorang ulama. Begitu pula mujahid, ia tidak akan
mengetahui keutamaan jihad kalau tidak ada ulama yang mengajarkannya. Ketika pada akhirnya ulama dipersilakan, ia pun menampik.
Ulama itu malah mempersilakan orang kaya agar paling dulu masuk ke surga. Kata ulama itu, jika tidak ada bangunan-bangunan
islami yang dibiayai orang kaya, ia tidak mungkin dapat berdakwah.
Apa definisi kaya bagi Aa? Seberapa pentingkah
menjadi kaya? Menurut Islam, yang disebut orang kaya itu adalah orang yang kalbunya kaya dengan kebaikan. Tapi tidak ada
salahnya orang yang kaya harta, hatinya juga kaya dengan kebaikan. Kalau kita lihat negeri kita seperti sekarang ini,
menjadi sebuah jihad bagi kita untuk membangkitkan ekonomi umat Islam. Karena, kalau ekonominya terbatas, kesehatan akan terbatas,
kemampuan mengakses ilmu juga akan terbatas. Akibatnya, umat Islam jadi lemah. Kalau lemah, umat Islam jadi enggak berdaya
untuk berbuat banyak kebaikan bagi orang lain. Saya melihat sahabat rasul hidupnya makmur. Rasul sendiri orang yang berlimpah
harta. Dan sebaik-baiknya harta adalah kalau dimiliki oleh orang yang saleh.
Tapi bagi Aa sendiri bagaimana? Bagi
saya, kaya itu relatif. Orang yang sedikit kebutuhannya itu adalah orang yang kaya. Saya merasa penting mempunyai perusahaan
yang bagus. Pertama, karena saya harus punya laboratorium untuk membuat keyakinan bagi masyarakat bahwa bisnis yang berbasis
akhlak yang baik itu bisa maju. Kedua, saya harus mempunyai penghasilan yang cukup agar enggak jadi beban masyarakat,
dan bisa menjadi contoh bagaimana menjadi kaya dengan cara mendapatkan harta dengan benar dan menafkahkannya dengan benar
pula. Kalau saya hidup sederhana karena enggak punya uang, ya sudahlah enggak usah banyak omong; namanya juga enggak punya
uang. Sementara kalau saya kaya raya tapi hidup bersahaja dan menjaga kejujuran, mudah-mudahan orang lain bisa meniru. Yang
ketiga, biaya berdakwah itu besar sekali. Dan ini diupayakan agar tidak menjadi beban umat, syukur-syukur bisa meringankan
umat.
Sarjana Wirausaha Lebih Terhormat Martabatnya
Minat mahasiswa dan sarjana untuk menjadi wirausaha masih rendah hingga selalu tergantung kepada
lowongan kerja yang ada. Padahal, dengan menjadi wirausaha membuat mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi lebih terhormat
martabatnya sekaligus membuka lapangan usaha.
"Saat ini saya menjadi 'provokator' untuk mengembangkan wirausaha terutama di kalangan perguruan tinggi.
Anda jangan hanya ingin mencari kerja, namun harus bisa membuka lapangan kerja," kata Ketua Yayasan Pendidikan Al-Ma'soem,
H. Nanang Iskandar Ma'soem dalam seminar kewirausahaan di kampus ITB Jln. Ganesha, Selasa (17/2).
Menurut Nanang, penumbuhkembangan berwirausaha di kalangan umat Islam sekarang ini terlihat minim karena
umat Islam kurang memahami ajaran agamanya. "Kalau pemahaman umat Islam akan ekonomi dan wirausaha benar, maka umat Islam
Indonesia bisa menjadi umat yang unggul di dunia. Bukan kah Nabi Muhammad saw sejak anak-anak sudah diajari untuk berwirausaha,
hingga saat mudanya menjadi pedagang?" katanya.
Ajaran Islam memandang seorang wirausaha merupakan orang yang unggul dan termasuk kategori tertinggi
hingga harus diperhitungkan oleh kelompok lainnya. "Yang terjadi sampai saat ini adalah pergeseran nilai yang dianut umat
Islam disebabkan penyebaran informasi dari orang non Islam yang menyesatkan. Misalnya, akhirat lebih penting daripada dunia
dan semuanya telah ditakdirkan, batin lebih penting daripada lahir sebab lahiriah adalah semu, dan ketergantungan lebih penting
daripada kemandirian," katanya.
Bila melihat sejarah dan ajaran Islam, lanjut Nanang, seharusnya umat Islam terutama mahasiswa dan
sarjana Muslim memiliki dasar kuat untuk menjadi wirausaha. "Sikap muslim yang baik menjadi modal kuat untuk menjadi wirausaha.
Muslim yang baik adalah berbudi luhur, teladan, mental mulia dan agung, jujur, berwibawa, dan pemberani tapi murah hati,"
ungkapnya.
Untuk menjadi wirausaha, aku pengusaha yang sejak SMP sudah bisnis sepeda motor ini, harus berani mengambil
risiko setelah diperhitungkan secara matang. (A-71)***
Angka Pengangguran Muda di Indonesia Terus
Meningkat 18 November 2003
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Jumlah pengangguran kaum muda di Indonesia terus meningkat. Jika tahun 2001, jumlah orang muda yang menganggur sebanyak 6,1
juta orang maka tahun 2002 meningkat menjadi 8,6 juta orang. Tahun ini, bahkan tercatat pengangguran sudah mencapai 10,3 juta
jiwa. Tingkat pengangguran kaum muda di daerah pedesaan sekitar 15 persen, sedangkan di perkotaan mencapai 25 persen.
International
Labour Organization atau ILO memperkirakan tahun 2002 kalangan muda yang menganggur mencapai 41 persen. Jumlah ini berasal
dari total pengangguran di seluruh dunia yang mencapai 74 juta orang.
Direktur ILO untuk Indonesia Alan Boulton mengatakan
banyak orang muda berada pada kondisi yang kurang mendukung sehingga terjebak dalam kejahatan. "Kita perlu mencari peluang
baru bagi orang muda untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif," kata Alan di Jakarta Selasa (18/11). Tanpa peluang
untuk memperoleh pekerjaan, akan banyak pemuda yang tidak bisa menggunakan potensinya.
Untuk menghadapi masalah pengangguran
dan setengah pengangguran muda di Indonesia ini, ILO bekerja sama dengan departemen tenaga kerja dan transmigrasi mengadakan
konvensi regional pemuda Indonesia. Konvensi yang diselenggarakan hari ini di Universitas Indonesia Salemba Jakarta, diikuti
sekitar 150 orang dari Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Konvensi bertujuan mendorong keterlibatan pemuda dalam perumusan
dan penerapan kebijakan dan program ketenagakerjaan muda. Juga disediakan wadah bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam rancangan
program yang sudah dihasilkan. Hasil konvensi kemudian diserahkan ke jaringan lapangan kerja bagi pemuda Indonesia. Hasil
ini nantinya akan digunakan sebagai dasar penyusunan rencana aksi nasional mengenai lapangan kerja bagi kaum muda.
Sufi, Dzun Nun Al-Misri
"Orang yang paling kufur adalah orang miskin dan tidak memiliki sifat sabar. Padahal sangat sedikit
sekali orang yang bersabar"
Berwirausaha adalah salah satu memerangi kemiskinan
Search Engine
Submission
table align=right width=160 border=0> | |
 |

Belajar Dari Alam! Amati kehidupan bayi dan kita akan banyak belajar dari sana. Menangis saat
dilahirkan, artinya sejak lahir manusia sudah harus berjuang agar bisa hidup. Bersaing dlm memperebutkan kasih sayang orang
tua, Belajar makan makanan yg keras, Berjalan dijalan yang keras, Mengalami hal-hal yg tidak enak dll. Bayi hanya bisa menangis
dan tersenyum!!

Lihatlah perjuangan demi perjuangan yg telah mereka lakukan. Tidak pernah mengeluh dan tidak pernah kapok walau berdarah sekalipun!
Bermain merupakan simulasi hidup, siapa menguasai permainan akan menang, dan yang kalah akan merasa tidak enak. Berjuang untuk
menjadi pemenang sudah sangat biasa kita lakukan!
Bekerja dan berusaha, termasuk berwirausaha boleh dikatakan merupakan bagian tak terpisahkan
dari kehidupan manusia karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke
arah yang lebih baik ( QS. 11/Hud : 61
Yang perlu diketahui, Wirausaha tidak hrs memiliki 100% Jangan bayangkan Gelael, Hero,
atau usaha besar yg sudah jadi.
Jangan lihat sukses yang dia peroleh sekarang tapi lihatlah perjuangan
yang pernah dilakukan oleh mereka.
Kelly Shaver, profesor psikologi di William & Mary Colledge, yang meneliti sifat para entrepreneur,
mereka memiliki kesamaan yaitu TIDAK MEMPERDULIKAN APA YG ORANG LAIN PIKIRKAN TENTANG MEREKA. MEREKA HANYA SENANG MENJALANKAN
SESUATU, DAN MUNGKIN TIDAK PENTING UNTUK DIANGGAP HEBAT ATAU TIDAK OLEH ORANG LAIN
Alexander Zelaznick, profesor psikologi di Harvard Business School, membuat kesimpulan menarik setelah
mewawancarai para entrepreneur selama bertahun-tahun. Menurut Zelaznick, entrepreneur tidaklah merasakan risiko atau terbebani
seperti yang dihadapi kebanyakan orang. "Untuk memahami entrepreneur Anda harus memahami psikologi anak muda pemberontak."
Apa beda ayam dengan elang? Well, mungkin di Jakarta kita sulit mencari
ayam berkeliaran, apalagi elang. Namun, konon, ayam selalu tinggal berkelompok, berlawanan dengan elang yang
hidup soliter. Ayam memang dicintai karena jinak dan relatif akrab dengan manusia,
sedangkan elang tidak terduga, liar, tetapi dikagumi karena merupakan makhluk yang lain daripada yang
lain.
Bagaikan seekor elang, mereka yang menyukai tantangan dan bahaya
biasanya tidak betah tinggal berlama-lama dalam suatu tatanan yang baku. Demikian
pula, orang yang kreatif memang cenderung liar dan susah diatur. Memang lebih mudah memelihara
ayam. Namun, jika kita mencari orang yang memiliki talenta untuk melakukan terobosan dalam bisnis, mau tidak mau, harus
berurusan dengan para elang juga, bukan?
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib manusia sebelum mereka merubah apa yang
ada pada dirinya. (QS. 13/al-Rad :11).
Dan
bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (QS.al-Najm/53:39)
Komentar Bob Sadino
Bagaimana mendapatkan
ilmu (pengetahuan)? Menurut Bob, ilmu di dapat dari pengalaman. Pengalaman diperoleh bila ada kemauan untuk mencoba. Kemauan
saja belum membuahkan apa-apa, bila tidak diikuti dengan tindakan aksi yaitu langkah pertama, alias komitmen. Komitmen akan
tinggal komitmen kalau tak ada keberanian untuk menangkap peluang. Bila ketiga unsur ini sudah dimiliki berarti mobil ilmu
sudah punya bensin. Tinggal menjalanan saja. Untuk membuatnya bergerak hindari kecengengan. Apa yang dimaksud Bob dengan cengeng?
Sikap gampang terkendala. Itu maksudnya. "Mudah mengeluh. Dikasi jalan, mengeluh tak punya modal. Diberi modal, mengeluh tak
punya kenalan (relasi, langganan). Dikasi kenalan, tak bisa ngomong, dan seterusnya," ungkap Bob. Kecengengan ini membuat
orang tak akan pernah melangkah dan menguasai ilmu (pengetahuan).
APA kunci keberhasilan hidup? Salah satunya berpikir positif. Ya, berpikir
positif membuat Anda maju dan sukses. Dengan pikiran yang positif Anda dapat menjalani segala sesuatu tanpa terbebani oleh
seribu pikiran buruk. Anda juga terhindar dari perasaan takut gagal.

Free search engine silahkan mas!
|
|
|
|